Asosiasi Fintech Targetkan Penyaluran Kredit Rp 86 Triliun di 2021
Federasi Fintech Permodalan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan keseluruhan utang yang akan tersalur di 2021 sejumlah Rp 86 triliun.
manfaat teh hijau untuk kesehatan
Direktur Eksekutif AFPI, Kuseryansyah menerangkan, angka itu sesungguhnya adalah prediksi di tahun 2020 saat sebelum ada Covid-19. Sesudah ada covid-19, AFPI lakukan revisi pada prediksi tahun 2020 di range Rp 65 triliun.
Tetapi, industri fintech ini kelihatannya cukup dapat menyesuaikan dengan trend digitalisasi yang berjalan sepanjang wabah Covid-19. Hingga pemulihannya jug relatif singkat. Dalam catatannya, Kuseryansyah mengatakan displacement pada Oktober 2020 sudah capai Rp 8,9 triliun.
"Kami percaya di 2021 angka Rp 86 triliun itu angka yang minimum dapat dikerjakan displace oleh industri. Sudah pasti dengan benar-benar memerhatikan faktor manajemen risiko, pelindungan customer dan sebagainya. Jadi angka itu ialah angka yang paling sesuai kenyataan kita mewujudkan pada tahun 2021," tutur Kuseryansyah, Senin (7/12/2020).
Apa lagi, lanjut ia, sekarang ini fintech P2P lending menjadi mita untuk beberapa bank dalam pendistribusian program perbaikan perekonomian nasional. Kuseryansyah menjelaskan, sekarang ini ada 6 basis yang telah turut program perbaikan perekonomian nasional (PEN).
"Kedepan saya percaya ini akan makin banyak, saat ini sedang proses komunikas dengan perbankan dan kami komunikasi debgan komite pemulihan ekonom inasional, bagaimana agar penyepenggara fintech P2P lending dapat lebih aktif menjadi mesin akselerasi pendistribusian program PEN," tandas ia.
Federasi Fintech Permodalan Bersama Indonesia (AFPI) sudah memberi sertifikasi fintech peer to peer (P2P) lending ke 1.208 peserta yang terbagi dalam pemegang saham, komisaris dan direksi beberapa pelaksana anggota AFPI.
Kepala Sektor Edukasi, Literasi dan Penelitian AFPI Entjik S. Djafar menjelaskan federasi lagi aktif lakukan edukasi dan literasi ke semua anggota dan warga. Dengan sertifikasi, beberapa pimpinan dan pemilik perusahaan diinginkan telah pahami ekosistem industri hingga mereka bisa memulai usahanya sesuai pasar conduct.
"Pemberian sertifikasi adalah dari peranan kehadiran AFPI untuk jalankan pemantauan dan penataan ke anggotanya supaya jalankan praktek usaha yang bertanggungjawab dan membuat perlindungan nasabah," kata Entjik diambil Senin (7/12/2020).
Entjik menambah sampai sekarang, semua pimpinan dan pemegang saham beberapa anggota AFPI sudah mendapatkan sertifikasi dan pelatihan peraturan umum fintech P2P lending. Sertifikasi ini menempel pada setiap orang, dan jadi kapabilitasnya semasing.
"Dapat disebutkan semua komisaris, direksi dan pemegang saham dari anggota AFPI sudah mendapatkan sertifikasi. Yang belum kemungkinan ialah orang baru yang masuk di perusahaan pelaksana, mereka harus mendapatkan sertifikasi," tutur Entjik.
Juru Berbicara AFPI, Andi Taufan mengakatan kecuali memberi sertifikasi untuk komisaris, direksi, dan pemegang saham, AFPI sudah sertifikasi ke 476 agent/staf desk collection, 362 tim leader/supervisor collection, 299 agent/staf konsumen servis, dan 39 tim leader/supervisor konsumen servis dari beberapa anggota AFPI. Keseluruhan yang telah mendapatkan sertifikasi dari AFPI sampai sekarang jadi 2.666 orang.
Program sertifikasi AFPI ini dikerjakan secara periodik dengan peserta dari semua pelaksana fintech P2P lending anggota AFPI. Kewenangan Layanan Keuangan (OJK) sudah memberi amanat ke AFPI jika tiap pelaksana fintech P2P lending harus mengikut training dan ujian dari AFPI lebih dulu.
AFPI ialah federasi sah yang dipilih OJK selaku partner vital berdasar surat No. S-5/D.05/2019. AFPI bekerja bersama dengan OJK dalam jalankan peranan penataan dan pemantauan beberapa pelaksana fintech P2P lending.
Kecuali sertifikasi, AFPI aktif lakukan literasi dan publikasi berkenaan fintech P2P lending ke warga terhitung mahasiswa dengan program AFPI Goes to Campus. Sampai sekarang telah dikerjakan disejumlah universitas di beberapa wilayah, dimulai dari Aceh sampai Sulawesi dan Kalimantan.
Ketua Satuan tugas Siaga Investasi Tongam L Tobing bagikan panduan ke warga yang pengin memakai layanan utang online. Berikut ada 4 panduan yang seharusnya dikerjakan warga saat sebelum pinjam uang dari fintech.