Selama Pandemi, Serapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tumbuh 2,23 Persen


 Deputi Sektor Pengaturan Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Ekonomi, Musdhalifah Machmud menjelaskan bidang pertanian masih kuat sepanjang wabah Covid-19.

manfaat gandum dan bahayanya bagi tubuh

Nampak dari perkembangan di bidang pertanian, kelautan dan perikanan pada kuartal ke-2 dan ke-3 tahun 2020 tumbuh positif.


"Pertanian cukup kuat sepanjang wabah dengan pergerakan perkembangan positif, kuartal II sejumlah 2,19 % (yoy) dan kuartal II sejumlah 2,15 % (yoy)," kata Musdhalifah dalam diskusi Serap Inspirasi: Implikasi Undang-Undang Cipta Kerja Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Lombok, NTB, Senin (7/12).


Disamping itu, berlangsung perubahan tenaga kerja ke bidang pertanian. Tenaga kerja di bidang ini bertambah sejumlah 2,23 %.


Hingga tenaga kerja yang ada di bidang pertanian dan kelautan jadi 38,23 juta karyawan.


"Berlangsung peningkatan sejumlah 2,23 % yang bertambah jadi 38,23 juta tenaga kerja untuk bidang pertanian dan kelautan," papar ia.


Wabah Covid-19 ini sudah bawa disrupsi pada bidang ketenagakerjaan. Mengakibatkan 29,12 juta orang warga umur produktif jadi terimbas.


Musdhalifah menambah sekarang ini sebagian besar warga berpenghasilan rendah alami pengurangan penghasilan. Sebelumnya penghasilan mereka sekitar Rp 1,8 juta setiap bulan, sekarang jadi menyusut. Mengakibatkan ini mempunyai potensi tingkatkan kemiskinan.


"Sebagian besar warga berpenghasilan rendah alami pengurangan penghasilan hingga mempunyai potensi tingkatkan kemiskinan," katanya akhiri.


Walau mencatat perkembangan positif sepanjang wabah covid-19, keseluruhan faktor productivity (TFP) bidang pertanian condong lebih rendah dibanding TFP ekonomi keseluruhannya.


Berdasar catatan Tubuh Pusat statistik (BPS), perkembangan bidang pertanian pada kuartal II-2020 capai 16,24 %, dan tumbuh 2,15 % pada kuartal III-2002.


Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Bijakin menjelaskan, perkembangan TFP pertanian berharga negatif semenjak 2011. Berarti, berlangsung pengurangan keproduktifan pertanian, diantaranya sebab minimnya pemakaian tehnologi terbaru.


"Kita punyai masalah dalam menggerakkan keproduktifan pertanian sebab pemakaian tehnologi kita lambat, kalaulah ada pengembangannya sedikit teresap dan teraktualisasi dalam kerangka perkembangan ekonomi," kata Bustanul dalam seminar-online INDEF - Prediksi Perekonomian Indonesia 2021, Senin (30/11/2020).


Oleh karenanya, Bustanil menginginkan supaya Kementerian Pertanian lewat Tubuh Litbang Pertanian bisa lakukan inovasi untuk perubahan tehnologi, buat merealisasikan kedaulatan pangan.


Dalam peluang yang serupa, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan hal sama. Mentan memandang pentingnya peningkatan pertanian kekinian, seperti smart farming. pendayagunaan green house untuk tingkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam.


Disamping itu, Mentan merencanakan membangun sekolah pertanian berbasiskan pendekatan penelitian dan tehnologi (ristek) di tahun depan. "Saya akan aplikasikan itu tahun depannya, saya coba interferensi dengan kerja sama perguruan tinggi," kata Mentan.


Beberapa puluh Hektar Tempat persawahan di Aceh Timur tergenang banjir, karena banjir itu beberapa petani akan alami tidak berhasil panen.


Postingan populer dari blog ini

The real-world repercussions of taking edges

According to the estimates

the proportion